~ Ayah Ibu Tercinta ~
Raut wajah mempesonaRingankan beban di pundaku
Menyambut dengan senyum terindah
Kaulah Malaikat Sukmaku
Tubuh mu mulai berubahSemakian renta dan rapuh
Terlihat garis perjuangan yang teguhMemberi cinta yang tak pernah berubah
Ayah ibu tercintaTelah kau korbankan semua
Mendidik dan membinaHingga ku kini dewasa
Kan kubaktikan dirikuUntuk mu malaikat sukmaku
Aku hanyalah angin lalu
Tanpa perjuangan mu
Ayah Ibu tercintaBiarlah kini ku yang menjaga
Membalas semua jasa
tak terhingga
Kau sungguh berarti
Kesempurnaan cinta kau beri
Aku menyayangi dan berbakti kepadamu
Dalam senyum dan tangisku
Aku mencintaimu dalam hidup dan perjalanku
Biarpun kadang aku bimbang
Pada tumpuan yang kupijak
Namun suara hati ini
Senantiasa berkata tak bolehlah membagi
Meski hanya sebuah senyum
Apalagi sebuah rasa
Hatiku telah kusisihkan untuk belahan jiwaku
Separuhnya teruntuk buah hatiku
Meski pengorbanan ini kadang terasa menyakitkan
Tapi inilah takdir Tuhan
Dan aku yakin cinta yang kuperjuangkan
Akan terasa indah pada waktunya
Kaulah Malaikat Sukmaku
Tubuh mu mulai berubahSemakian renta dan rapuh
Terlihat garis perjuangan yang teguhMemberi cinta yang tak pernah berubah
Ayah ibu tercintaTelah kau korbankan semua
Mendidik dan membinaHingga ku kini dewasa
Kan kubaktikan dirikuUntuk mu malaikat sukmaku
Aku hanyalah angin lalu
Tanpa perjuangan mu
Ayah Ibu tercintaBiarlah kini ku yang menjaga
Membalas semua jasa
tak terhingga
Kau sungguh berarti
Kesempurnaan cinta kau beri
Aku menyayangi dan berbakti kepadamu
Dalam senyum dan tangisku
Aku mencintaimu dalam hidup dan perjalanku
setia
Pada tumpuan yang kupijak
Namun suara hati ini
Senantiasa berkata tak bolehlah membagi
Meski hanya sebuah senyum
Apalagi sebuah rasa
Hatiku telah kusisihkan untuk belahan jiwaku
Separuhnya teruntuk buah hatiku
Meski pengorbanan ini kadang terasa menyakitkan
Tapi inilah takdir Tuhan
Dan aku yakin cinta yang kuperjuangkan
Akan terasa indah pada waktunya